Penyebab Kepala Janin/ Calon Bayi Tak Kunjung Masuk Panggul
Istilah janin disebut juga calon bayi. Masa perkembangan janin pada kandungan itu rata-rata mencapai usia kandungan 9 Bulan. Artinya ada yang kurang dan ada yang lebih dari masa kandungan tersebut.
Proses melahirkan normal menjadi harapan bahkan impian sebagian besar wanita. Maka untuk itulah, pemeriksaan rutin diperlukan. Yaitu untuk memastikan bahwa calon bayi memang dapat dilahirkan melalui proses persalinan normal, yaitu proses melahirkan calon bayi melalui vagina. Dan yang saya alami, saya tidak dapat melahirkan melalui proses normal karena calon bayi tidak kunjung masuk panggul hingga menjelang HPL (Hari Perkiraan Lahir).
Sebetulnya, calon bayi saya sempat bisa masuk panggul di usia 7 bulan namun mengambang lagi. Untuk lebih jelasnya akan saya sampaikan secara terpisah dalam salah satu poin artikel ini. Langsung saja ya moms, berikut ini adalah beberapa penyebab kepala calon bayi tak kunjung masuk panggul sesuai pengalaman saya:
Kurang beraktivitas
Ketika usia kandungan memasuki trimester ketiga, justru kita dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik. Salah satu manfaatnya yaitu supaya kepala byi cepat masuk panggul. Aktivitas fisik yang dimaksud tidak perlu yang berat, namun rutin. Contohnya yaitu berjalan kaki, senam ibu hamil, sujud, dll. Saat memasuki trimester ketiga, tubuh moms memang akan terasa sangat berat dan lelah dibanding sebelumnya sehingga lebih suka berdiam diri. Namun moms harus tetap meluangkan waktu khusus setiap harinya untuk tetap melakukan aktivitas Fisik.
Stress
Selain kondisi fisik, kondisi pikiran dan perasaan moms dapar mempengaruhi kondisi calon bayi yang moms kandung. Ketika moms stress calon bayi bisa ikut merasakan. Dia bisa ikut sedih bahagia dan hawatir juga. Terlebih jika moms stress, calon bayi merasa tidak nyaman dan akan bergerak mendendang memukul kesana kemari sehingga kepala nya yang seharusnya masuk panggul malah kesana kemari.
Menahan lapar dan haus
Sama halnya dengan kondisi stress, kondisi lapar dan haus pada ibu juga berpengaruh pada calon bayi. Karena calon bayi memperoleh nutrisi makanan dari ibu. Jika ibu kelaparan dan kehausan, maka calon bayipun turut merasakan. Tentu kondisi lapar dan haus juga akan membuat calon bayi di dalam rahim tidak nyaman sehingga gelisah bergerak kesana kemari.
Posisi tidur yang kurang tepat
Untuk yang satu ini belum ada pembuktian benar atau tidak. Namun alangkah lebih baiknya jika tidur miring ke kiri, jangan ke kanan apalagi telentang dan tengkurap. Penelitian menyebutkan bahwa posisi tidur dapat mempengaruhi aliran nutrisi dan oksigen kepada calon bayi. Nah, kaitannya dengan posisi kepala calon bayi saya belum menemukan penjelasannya. Namun saya pribadi sering miring ke kanan, sehingga barangkali memang itu berpengaruh. Jadi lebih baik bunda hindari yah posisi tidur yang tidak dianjurkan.
Jadi itulah penyebab kepala calon bayi sulit masuk panggul, sesuai dengan pengalaman penulis. Kondisi setiap orang memang berbeda-beda, namun lebih baik bunda hindari apa yang menjadi penyebab pada diri saya sebagai ikhtiar.
Posting Komentar