Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Macam-Macam Jenis Puasa dan Tingkatannya, Bunda Harus Tahu Ini

Macam Jenis Puasa dan Tingkatannya

Pada postingan kali ini, saya akan berbagi mengenai macam dan jenis puasa berikut tingkatannya. Hal ini perlu saya buatkan artikel singkat dan barangkali sahabat Moms and Babys memerlukannya serta dengan adanya postingan ini kita menjadi tahu akan mengenai puasa.

Lalu apa saja sih macam-macam jenis puasa dan tingkatannya itu? Yuk, mari kita simak. Bissmillahirrahmanirrahiimi...,

Berikut Jenis Puasa dan Tingkatannya

Sebagaimana yang dikatakan dalam kitab-kitab yang biasa dikaji di pesantren, bahwa puasa itu terdapat 3 tingkatan, yaitu puasa umum, khushush, & khushushil khushush:

1. Puasa umum

Puasa umum adalah menahan diri dari makan dan minum.

Puasa umum ini merupakan tingkatan dasar dari puasa lho Moms. Puasa umum melibatkan menahan diri dari makan dan minum selama periode waktu tertentu, seperti yang dilakukan selama bulan Ramadhan dalam agama Islam. Puasa umum ini adalah kewajiban bagi umat Islam dewasa yang sehat secara fisik dan mampu melakukannya.

Dengan menahan diri dari makan dan minum, puasa umum mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan penghargaan terhadap nikmat makanan dan minuman yang diberikan oleh Allah. Selain itu, puasa umum juga memiliki makna spiritual yang mendalam, di mana umat Islam diharapkan dapat meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Allah selama bulan puasa.

2. Puasa khushush

Puasa khushush adalah menahan diri dari pandangan, pendengaran, perkataan, perbuatan, pikiran, serta anggota tubuh lainnya dari melakukan dosa.

Selain itu, puasa khushush juga merupakan tingkatan di antara puasa umum dan puasa khushushil khushush. Puasa khushush melibatkan lebih dari sekadar menahan diri dari makan, minum, dan perilaku dosa. Puasa ini juga mencakup penahanan dari pandangan, pendengaran, perkataan, perbuatan, pikiran, serta anggota tubuh lainnya dari melakukan dosa.

Ini berarti selama puasa khushush, seseorang tidak hanya menjauhi tindakan dosa secara fisik, tetapi juga secara mental dan spiritual. Hal ini menekankan pentingnya menjaga diri dari segala bentuk godaan dan memperkuat kontrol diri terhadap pikiran dan tindakan, sehingga lebih mendekatkan diri pada kebaikan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang buruk menurut ajaran agama.

3. Puasa khushushil khushush

Puasa khushushil khushush adalah menjaga hati dari terjerumus dalam kebingungan pikiran dunia, juga menahan diri dari perkara-perkara selain dari Allah.

Puasa yang paling tinggi tingkatannya, yaitu puasa khushushil khushush. Puasa ini tidak hanya melibatkan penahanan dari hal-hal fisik seperti makan, minum, dan perilaku dosa, tetapi juga melibatkan penjagaan hati agar tidak terjerumus dalam kebingungan pikiran dunia.

Artinya, selain menjaga fisik dan tindakan-tindakan luar, puasa ini menekankan pentingnya menjaga hati dan pikiran agar selalu fokus pada hal-hal yang benar dan baik menurut ajaran agama, serta menjauhi hal-hal yang dapat mengganggu hubungan baik dengan Allah. Puasa khushushil khushush mengajarkan untuk lebih mendalami makna spiritual dan kebersihan hati dalam beribadah.

Bagaimana Sudah Paham tentang Macam Jenis Puasa dan Tingkatannya?

Ketiga jenis puasa yang telah dijelaskan, yaitu puasa umum, puasa khushush, dan puasa khushushil khushush menunjukkan tingkatan yang berbeda dalam praktik ibadah puasa dalam agama Islam.

Puasa umum melibatkan penahanan dari makan dan minum, sementara puasa khushush menambahkan aspek penahanan dari dosa secara mental dan spiritual. Sedangkan puasa khushushil khushush adalah tingkatan tertinggi yang melibatkan penjagaan hati agar tidak terjerumus dalam kebingungan pikiran dunia (godaan dunia).

Ketiga jenis puasa ini mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya menjalankan ibadah secara rutin, melainkan untuk memperdalam makna ibadah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, namun juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran spiritual, pengendalian diri, dan kedekatan dengan Allah subhanahu wata'ala.