7 Penerapan Konsep Kehamilan Sehat, Ini yang Benar
Dalam dunia kehamilan, penerapan konsep kehamilan sehat menjadi kunci utama bagi kesehatan ibu dan janin. Menjaga keseimbangan nutrisi, aktivitas fisik yang tepat, serta perhatian terhadap kesehatan mental adalah langkah penting dalam meraih kehamilan yang sehat dan bahagia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penerapan konsep kehamilan sehat yang dapat memberikan dampak positif bagi ibu dan janin. Penasara bagaimana cara penerapan konsep kehamilan tersebut?
Berikut Penerapan Konsep Kehamilan Sehat
1. Penguasaan Referensi Kehamilan
Selama hamil, wanita mengalami banyak perubahan fisik dan emosional akibat perubahan hormonal. Gejala seperti mual dan muntah berlebihan, peningkatan ukuran tubuh, dan jerawat dapat muncul.
Selain itu, suasana hati juga bisa berubah-ubah dari senang karena kehadiran buah hati hingga kekhawatiran tentang masa depan. Pertanyaan-pertanyaan mengenai kelahiran bayi, kemampuan menjadi ibu yang baik, dan apakah pasangan akan tetap mencintai meskipun tubuhnya berubah, sering kali menghantui ibu hamil.
Ketidaksiapan ibu hamil menghadapi perubahan ini seringkali menjadi pemicu permasalahan baru. Kurangnya pengetahuan tentang proses kehamilan dapat menyebabkan stres yang berbahaya bagi janin.
Sebaliknya, memiliki informasi yang memadai tentang kehamilan dapat memberikan ketenangan bahkan bagi ibu hamil yang pertama kali mengalami kehamilan. Informasi ini membantu ibu untuk memahami bahwa perubahan yang terjadi adalah hal yang normal dan alami dalam proses kehamilan.
Berbagai sumber informasi seperti buku, majalah, surat kabar, dan internet dapat membantu ibu hamil untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan.
Informasi dari web kesehatan yang terpercaya sangat mendukung, begitu pula dengan berbagi pengalaman dengan orang tua atau kerabat yang sudah memiliki pengalaman dalam kehamilan. Namun, penting untuk tidak menelan mentah-mentah semua informasi yang diterima.
Memeriksa kevalidan sumber informasi adalah langkah penting agar ibu hamil tidak salah kaprah dalam menghadapi situasi kehamilan. Referensi yang valid sangat penting bagi ibu hamil sebagai bekal yang akan menjadi penentu kesiapan ibu dalam menghadapi fase baru ini.
2. Mengatur Pola Makandan Kandungan Gizinya
Belakangan ini banyak makanan yang dijual di pasaran mengandung zat-zat berbahaya seperti pewarna, pengawet, dan penyedap makanan. Hal ini berarti beberapa makanan tersebut juga tidak aman bagi ibu hamil. Selain makanan, jenis minuman tertentu juga perlu dihindari selama kehamilan seperti minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein.
Pemilihan makanan dan minuman yang tepat sangat penting bagi ibu hamil agar kesehatan janin yang dikandungnya tetap terjaga. Pola makan yang sehat selama kehamilan tidak hanya membantu tubuh ibu mengatasi kebutuhan khusus selama hamil tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan bayi setelah lahir termasuk dalam menyusui dan merawat anak.
Asupan makanan ibu hamil sebaiknya seimbang, beragam, bervariasi, dan proporsional. Asupan gizi yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan janin yang sehat.
Sebaliknya, jika kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, maka ia berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Kekurangan gizi juga dapat berdampak pada pembentukan otak yang optimal pada janin karena pertumbuhan otak berlangsung dari janin hingga usia 18 bulan. Jika kebutuhan gizi selama fase ini tidak terpenuhi, maka anak berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan seperti rendahnya daya tahan tubuh, gangguan pencernaan, dan kerapuhan tulang.
Baca juga: Beberapa Nutrisi yang Hendak Diperhatikan bagi Ibu Hamil
3. Menghindari Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol selama kehamilan meskipun dalam jumlah kecil dapat merusak janin dalam kandungan. Dampaknya dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai sindrom alkohol fetal (Fetal Alcohol Syndrome) yang menghambat pertumbuhan janin baik sebelum maupun setelah kelahiran.
Minum alkohol selama kehamilan juga dapat merusak berbagai bagian tubuh termasuk sistem pencernaan, jantung, sirkulasi otak, dan sistem saraf. Selain itu, alkohol dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi penting seperti asam folat, vitamin B, vitamin A, magnesium, dan zat besi.
4. Menghindari Merokok
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang merokok cenderung melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok.
Asap rokok dapat mengurangi pasokan oksigen yang sangat penting dalam pertumbuhan saraf janin. Zat nikotin dalam rokok juga dapat menyebabkan penyempitan saluran utero-plasental, yang mengakibatkan sel-sel otak bayi kekurangan oksigen.
Merokok selama kehamilan merupakan penyebab utama berbagai gangguan pada janin. Hal ini termasuk peningkatan risiko keguguran pada trimester awal, pendarahan pada trimester akhir, gangguan pertumbuhan janin, dan cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari asap rokok baik dari perokok aktif maupun pasif. Bahkan risiko kesehatan bagi perokok pasif juga sangat tinggi. Dalam sebuah penelitian perokok pasif diketahui memiliki risiko tiga kali lipat lebih besar untuk mengalami gangguan kesehatan seperti iritasi pada saluran nafas, batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada, dan ketidaknyamanan pada dada.
5. Berolahraga
Ibu hamil sebaiknya tetap berolahraga meskipun dalam konteks olahraga ringan yang tidak menguras tenaga dan sesuai dengan kemampuannya. Selain menjaga stamina agar tetap baik, olahraga juga dapat mengontrol kenaikan berat badan, mengurangi keluhan sulit tidur, bengkak serta risiko diabetes saat hamil.
Manfaat olahraga lainnya adalah mempermudah proses persalinan kelak. Ada berbagai pilihan olahraga ringan yang dapat dipilih seperti berjalan kaki, bersepeda statis, senam hamil, dan berenang.
Senam hamil dapat melatih otot-otot tertentu yang membantu proses melahirkan normal seperti otot perut, panggul, dan paha. Senam hamil adalah latihan yang membantu ibu hamil menyesuaikan diri dengan perubahan pada tubuhnya serta persiapan untuk persalinan. Senam hamil dianjurkan karena memiliki banyak manfaat. Ketika memasuki usia kehamilan 7 bulan, senam hamil sangat dianjurkan karena dapat membantu persalinan alami, mengurangi angka operasi, dan menghilangkan stres pada ibu hamil karena senam hamil juga mengandung unsur relaksasi.
6. Periksa Rutin ke Dokter
Setiap ibu hamil tentu menginginkan yang terbaik untuk janinnya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh sangat penting agar janin dapat lahir dalam kondisi sehat. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan sering mengontrol kondisi kehamilan.
Melalui kontrol tersebut dokter dapat memantau perkembangan kehamilan sejak dini. Jika ada masalah yang terdeteksi biasanya dokter dapat segera bertindak untuk mengatasinya seperti mengatur pengobatan yang diperlukan untuk menghindari risiko yang membahayakan ibu dan janin.
Pemeriksaan rutin juga penting untuk memonitor tumbuh kembang janin dalam rahim dan kesehatan ibu. Hal ini diharapkan dapat menjaga agar proses persalinan berjalan lancar dan selamat.
Oleh karena itu, para ibu dianjurkan untuk memeriksakan diri secara rutin kepada dokter setelah terjadi kehamilan. Disarankan pula untuk konsisten memeriksakan kehamilan kepada satu dokter saja (dokter spesialis kandungan) sehingga perkembangan janin dapat dipantau secara detail. Sikap konsistensi ini mengingat bahwa seringkali calon ibu berpindah-pindah dokter atau gonta-ganti dokter yang dapat membuat catatan medis tersebar dan mempersulit pemantauan perkembangan kehamilan.
7. Kelola Emosidan Istirahat yang Cukup
Ada beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengelola emosi selama kehamilan. Salah satunya adalah dengan mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta (Allah). Kedekatan ini diyakini dapat memberikan ketenangan dalam menghadapi berbagai gejolak emosi.
Mengelola emosi sangat penting bagi ibu hamil untuk menghindari stres. Beberapa gejala fisik yang menunjukkan stres pada ibu hamil antara lain peningkatan detak jantung, pernapasan, tekanan darah, kelelahan, sakit kepala, otot tegang di leher, pundak, dan punggung atas, gangguan tidur, hilangnya selera makan, kaki dingin, dan tangan berkeringat.
Gejala emosional juga dapat muncul seperti kemarahan, kekhawatiran, ketakutan, rasa tidak aman, mudah menangis, dan kesulitan mengatasi masalah.
Selain itu, jika bumil mengalami Depresi selama kehamilan dapat berdampak pada janin terutama pada trimester pertama saat otaknya sedang berkembang. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kondisi emosionalnya agar tetap terkontrol dan tenang demi perkembangan janin yang sehat.
Jadi, perlu diingat Moms bahwa stres atau depresi dapat menyebabkan peningkatan hormon adrenalin yang dapat membuat ibu hamil lebih mudah marah dan jengkel. Selain itu, hal ini juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, dan memperburuk kondisi kehamilan.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk fokus pada pikiran yang tenang, istirahat yang cukup, dan menghindari kelelahan yang berlebihan, karena dampaknya dapat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
Bagaimana Sudah Paham Bagaimana Penerapan Konsep Kehamilan yang Sehat?
Menjadi seorang ibu adalah salah satu fase paling membahagiakan dalam kehidupan seorang wanita. Namun, untuk memastikan kesehatan ibu dan janin terjaga penting bagi ibu hamil untuk memiliki pemahaman dan persiapan yang memadai.
Kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat selama kehamilan menjadi kunci utama. Oleh karena itu, konsep kehamilan sehat menjadi sangat penting untuk diterapkan yang mencakup pemahaman tentang kehamilan, pola makan yang seimbang, menghindari alkohol dan merokok, rutin berolahraga, melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan, dan mengelola emosi dengan baik.
Demikianlah postingan mengenai penerapan konsep kehamilan sehat yang bisa kami bagikan disini, semoga postingan ini memberikan manfaat dan baca juga postingan menarik lainnya hanya di blogmomandbaby.com
Posting Komentar