Makanan Gizi Seimbang Untuk Ibu Yang Sedang Hamil

Masa Kehamilan

Kehamilan adalah masa kritis pertumbuhan dan perkembangan manusia secara singkat yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil beserta janin yang dikandungnya.

Pertambahan berat badan yang cukup (BB ideal) sebelum melahirkan akan mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan berlangsung.

Kecukupan gizi ibu hamil banyak mendapat perhatian penting karena berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya.

Apa yang terjadi jika ibu hamil kekurangan gizi?

Apabila ibu hamil kekurangan gizi, maka akan menimbulkan kerusakan awal pada anak terutama pada kesehatan, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan sekolah, produktivitas yang sifatnya tidak dapat diperbaiki, mudah sakit.

Apabila ibu hamil tidak memperhatikan terhadap kebutuhan gizi seimbang, maka janin yang dikandungnya pun akan mengalami kekurangan gizi sehingga ketika anak sudah dewasa akan berisiko menderita penyakit degeneratif (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke).

Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan Trimester I, II, dan III

Kekurangan gizi pada masa kehamilan trimester pertama dapat mengakibatkan janin mengalami kelainan susunan sistem saraf pusat, bayi berisiko lahir prematur bahkan berisiko mengalami kematian.

Kekurangan gizi pada masa kehamilan trimester II dan III, janin akan terlambat pertumbuhan dan perkembangannya yang mana tidak sesuai dengan umur kehamilan ibu.

Oleh karena itu makanan dan minuman ibu hamil yang dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang untuk menjamin kesehatan ibu dan janinnya.

Masalah Yang Sering Terjadi Pada Ibu Hamil

Beberapa masalah yang sering dialami oleh ibu hamil dan bagaimana cara mencegahnya? Maka dari itu simaklah baik-baik artikel ini dan semoga dapat bermanfaat,

Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut.

  1. Mual dan muntah secara berlebihan
  2. Anemia dan kekurangan zat besi
  3. Sembelit
  4. Diabetes gestasional
  5. Hipertensi

Apakah ada cara untuk mengatasi semua masalah yang di atas? tentu ada, maka bacalah dengan seksama.

1. Mual dan Muntah-muntah

Pada masa kehamilan 8 – 12 minggu, ibu hamil biasa mengalami mual dan muntah, dan sampai pada usia kehamilan 16 minggu mual dan muntah akan berkurang.

Akan tetapi mual dan muntah tersebut ada yang berlanjut sampai usia kehamilan trimester III dengan kategori berat, seperti setiap kali makan atau minum selalu merasakan mual dan muntah.

Apabila bunda mengalami hal tersebut sampai batas tidak wajar, maka segeralah datang ke bidan desa atau dokter untuk konsultasi masalah yang sedang dialami oleh bunda.

Pencegahan masalah mual dan muntah secara berlebihan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut,

1# Pencegahan pertama

Perhatikan jenis dan porsi makanan yang diperkirakan dapat memancing rasa mual, kemudian hindari makanan tersebut. Misalkan saya mual dan ingin muntah ketika makan telur, maka masukan telur kedalam makanan yang berkategori jangan dimakan sampai dengan batas waktu yang sudah ditentukan.

2# Penceganah kedua

Makanlah dalam jumlah porsi kecil tetapi sering, sama artinya dengan mengemil makanan selingan. Makanan yang dimaksud adalah makanan pokok bukan makanan ringan, makanan pokok disini bukan hanya nasi saja melainkan seperti jagung, umbi jalar, singkong, roti, dan makanan jenis lainya yang merupakan makanan pokok yang mengandung karbohidrat.

3# Penceganah ketiga

Makanlah makanan yang memiliki tekstur kering seperti roti bakar dan biskuit, tujuannya agar dapat menyerap asam lambung.

4# Pencegahan keempat

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar air tinggi, seperti sayur, buah, dan air minum. Pastikan memerlukan cairan lebih banyak daripada saat ibu tidak hamil. Berbagai jenis buah seperti jeruk, semangka dan melon dapat diolah menjadi jus.

5# Pencegahan kelima

Makanlah makanan secara tidak berlebihan serta hindari makanan yang mengandung banyak lemak dan berbumbu tajam.

6# Pencegahan keenam

Setelah bangun dari tidur, maka jangan langsung duduk atau berdiri secara tiba-tiba. Bangunlah dengan cara sadarkan diri kemudian duduk atau berdiri secara perlahan-lahan.

7# Pencegahan ketujuh

Menghindari stres dan ketegangan. Stres bisa saja muncul dari banyak memikirkan sesuatu yang mengakibatkan sakit kepala dan rasa tidak enak. Oleh karena itu jangan memikirkan sesuatu yang membuat hati menjadi gelisah.

8# Pencegahan kedelapan

Minumlah vitamin B-6 dalam bentuk suplemen, setelah konsultasi dengan dokter terkait dosisnya.

2. Anemia dan Kekurangan Zat Besi

Anemia adalah gejala yang muncul pada saat tubuh kekurangan sel darah merah. Gejala yang akan terjadi pada ibu hamil yaitu ditandai dengan suka kelelahan, badan terasa lemas, kepala pusing, konsentrasi menjadi berkurang (tidak fokus), mudah mengantuk, dan mudah marah.

Selain berdampak pada kesehatan ibu, anemia pun akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdaran janin.

Ibu hamil penderita anemia sering dikenal dengan kekurangan Hemoglobin (Hb) atau sel darah merah sebagai alat trasportasi yang berfungsi mengangkut dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Apabila seorang ibu kekurangan darah pada saat akan melahirkan, maka yang akan terjadi adalah risiko kematian ibu.

Tapi jangan khawatir bunda, biasanya sebelum ibu melahirkan dari pihak medis dicek tensi dulu. Tujuannya ingin mengetahui kondisi darah dan jika kekurangan darah, maka bunda akan dikasih obat bisa melalui infus kemudian diberikan waktu beberapa jam supaya pada saat proses kehamilan lancar dan terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.

Selain itu bagi ibu yang sedang hamil juga harus membutuhkan maknan yang mengandung zat besi dan jumlahnya mesti lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari sebelum masa kehamilan. Perlu kita ketahui bahwa kekurangan zat besi akan memicu pada penyakit anemia yaitu kekurangan Hb.

- Pencegahan Penyakit Anemia

Pada umumnya anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara memperbaiki pola makan, yaitu memakan makanan yang kaya akan kandungan zat besi. Apabila kita kekurangan zat besi, maka dapat mengganggu pembentukan sel darah merah sehingga akan mengalami penurunan Hb yang berisiko.

makanan yang mengandung zat besi dapat diperoleh dari sumber makanan hewani dan nabati. Sumber makanan hewani contohnya hati dan daging sedangkan sumber makanan nabati contohnya sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Semua zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dapat terpenuhi dengan cara menerapkan pola makan gizi seimbang. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil selain memakan makanan yang mengandung zat besi dan folat dianjurkan untuk minum suplemen zat besi (sesuai dosis dokter).

Suplemen zat besi biasa disebut dengan Tablet Tambah Darah (TTD). Biasanya selama masa kehamilan dianjurkan minum 1 tablet per hari dan dilanjutkan selama nifas.

3. Sembelit

Ibu yang sedang hamil sering mengalami sembelit, ini terjadi karena faktor makanan yang kita makan. Sembelit bukan hanya dialami oleh ibu hamil saja melainkan semua orang dapat mengalaminya.

Sembelit bisa terjadi karena pola makan yang tidak terkontrol seperti kurangnya asupan makanan yang berserat, kurang minum, dan banyak memakan makanan yang mengandung lemak.

- Pencegahan Terjadinya Sembelit

Sembelit dapat diatasi dengan cara menerapkan pola makan gizi seimbang dengan mengonsumsi makanan yang berserat tinggi seperti sayuran, buah, roti gandum, dan jenis umbi-umbian.

Pilihlah beragam jenis buah yang memiliki bayak kandungan air seperti buah pepaya, jeruk, buah pir, semangka, melon, dan sejenis lainnya yang mengandung banyak air.

Pastikan bahwa setiap kali makan untuk porsi makanan yang berserat harus ada dan dikonsumsi saat mau makan.

4. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan akan kembali normal setelah melahirkan.

Diabetes ini akan menyebabkan kadar gula dalam tubuh menjadi tinggi sehingga akan menyebabkan masalah yang lebih serius. Diabetes ini berisiko mengalami kelainan bawaan dan menderita diabetes yang menyerang pada anak.

Selain itu ibu hamil yang mengalami diabetes ini juga berisiko terkena penyakit infeksi, perdarahan setelah melahirkan, masalah jantung dan paru-paru.

Ibu yang mengalami diabetes ini harus melakukan diet untuk mempertahankan kadar gula dalam darahnya selama kehamilan.

Selain itu, harus melakukan aktivitas ringan yang dapat mempelancar peredaran darah dan mempertahankan kadar gula darah.

Ibu hamil dianjurkan untuk selalu memeriksa kadar gula darahnya yang mana merupakan bentuk antisipasi terhadap diabetes gestasional.

5. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Hipertensi bisa terjadi pada ibu yang sedang hamil dan biasanya muncul pada usia kehamilan kurang lebih 5 bulan.

Gejala hipertensi ditandai dengan sakit kepala, bengkak di daerah tungkai, protein dalam urin terlalu tinggi. Hipertensi pada kehamilan akan meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, bahkan sampai pada gangguan pertumbuhan.

Baca Juga : Aktivitas Promil Sehat Pada Saat Hamil

Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi, maka kurangi makanan yang mengandung garam seperti ikan asin, teri asih, dan lain-lain makanan yang banyak mengandung garam.

Tip Mencari Makanan Gizi Seimbang Untuk Ibu Yang Sedang Hamil

Cara mencari makanan yang memiliki gizi yang baik adalah sebagai berikut

  • Memilih dan membeli daging yang masih segar, salah satu ciri daging yang masih segar adalah tidak bau dan warnanya tidak pucat.
  • Mencari sayuran yang masih segar, salah satu ciri sayuran yang segar adalah tidak layu dan tidak busuk.
  • Mencari buah-buahan yang utuh dan segar, yaitu buah yang memiliki kandungan air yang banyak seperti buah semangka.
  • Memilih dan mengolah beragam jenis ikan yang masih segar baik ikan air tawar maupun ikan air asin.

Posting Komentar untuk "Makanan Gizi Seimbang Untuk Ibu Yang Sedang Hamil"