Tips Mengatasi Tipe Anak yang Susah Diatur dan Tidak Patuh pada Orangtua

Daftar Isi

Kita bukanlah orangtua yang selalu mencari kesalahan anak dan memberikan sanksi atau sebuah hukuman kepadanya. Dalam suatu kata-kata, bukankah mencari kebaikan dan pujian itu lebih baik dari pada mencari kesalahan anak?

Perlu kita ingat moms, sebelum kita membuat sebuah aturan kita sebagai orangtua harus dapat mempertimbangkan tingkat perkembangan sikap anak dan kita tidak boleh menyamakan anak dengan orang dewasa dan teru itu sangat jauh berbeda.

Kemudian semua orangtua harud menyadari bahwa kehidupan anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Seperti ketika anak berbuat salah, kemudian kita dapat menilai salah bahkan sampai sikap patuh dan melanggarnya anak terhadap suatu aturan. Dan hal tersebut jangan sekali-kali menggunakan paramameter orang dewasa.

Perkembangan anak harus dibangun dan didukung oleh orangtua dengan cara memberikan hal-hal yang baik. Misalnya dalam bertutur kata, beradab, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu kita harus dapat memberikan perhatian positif terhadap anak, paling tidak kita berikan sanjungan dan pujian untuk anak ketika anak berbuat baik. Moms jangan sampai pendidikan untuk perkembangan anak kita terlambat menyampaikan hal yang baik.

Terkadang orangtua yang tidak tahu akan hal ini seperti anak yang selalu berbuat kesalahan pasti akan dimarahi. Padahal hal tersebut tidak disatrankan.

Misalkan anak lupa membereskan mainannya, pakaian kotor yang tidak tersimpan pada tempatnya, kamar tidur yang selalu berantakan, dan lain sebagainya. Justru kita menanggapi hal tersebut selalu menganggap dengan suatu hal yang tidak baik bahkan anak kita menerima perhatian negatif seperti berupa teguran, ancaman, perintah, dan emberian sanksi atau hukuman serta melontarkan kata-kata yang kasar.

Sehingga terjadilah ketidakseimbangan antara perhatian positif dengan perhatian negatif yang diberikan kepada seorang anak. Dapat disimpulkan bahwa perhatian positif lebih sedikit dibandingkan dengan perhatian negatif.

Terdapat dua kemungkinan reaksi anak dalam menghadapi orangtua yang selalu berkata kasar pada anaknya. Pertama, seorang anak akan selalu berusaha untuk menjadi penentang. Kedua, selalu berusaha untuk melawan semua yang diperintahkan oleh orangtua.

Tipe Anak Susah Diatur/ Penentang

Anak yang selalu menentang dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu sebegai berikut.

  1. Anak tipe penentang aktif
  2. Anak tipe pemberontak dengan cara halus
  3. Anak tipe selalu terlambat

  • Anak tipe penentang aktif

Anak ini memiliki ciri suka marah dan cenderung tidak suka mendengarkan semua apa yang diperintahkan oleh orangtua. Selain itu anak ini juga keras kepala, suka membantah, dan membantah orangtua.

Misalkan anak ini disuruh oleh orangtua untuk membereskan mainannya. Namun anak ini enggan tidak mau membereskan justru membuat kedua orangtuanya marah.

Kemudian setiap kali orangtua memberi nasihat selalu tidak mendengarkannya. Dan perlu kita ketahui, anak ini termasuk kedalam anak yang super aktif.

  • Anak tipe pemberontak dengan cara halus

Ciri anak ini pendiam dan mengesalkan orangtua. Karena jika dia disuruh, maka anak ini cenderung tidak menjalankannya.

Seperti seorang anak yang biasa suka buang air besar di celana, orangtuanya slalu memperingati anaknya agar tidak buang air besar di celana lagi. Pada akhirnya anak tersebut dimasukkan ke kamar mandi untuk BAB, lamanya anak ada didalam kamar mandi. Ibunya menyerah karena anaknya tidak kunjung BAB.

Pada saat anak tersebut dibiarkan oleh ibunya untuk keluar, tiga menit kemudian anaknya BAB didalam celananya. Tentu ibunya sangat marah-marah kepadanya. Dan sebenarnya anak tersebut mampu untuk buang air besar di WC.

  • Anak tipe selalu terlambat

Anak ini memiliki ciri-ciri berbeda dengan yang lainnya. Jika disuruh mandi, anak ini selalu menunggu ibunya harus ngomel dan marah-marah kepadanya. Tentu sebagai orangtua merasakan rasa jengkel terhadap sikap anaknya yang seperti itu.

Apalagi kalau kondisinya saay mau berangkat sekolah, maka jangan heran jika ibu guru dan pak guru selalu menegurnya berulang-ulang kali. Kalaupun dia berusaha bangun pagi-pagi tetap saja dia selalu terlambat datang ke sekolah. Karena anak ini suka menunda-nunda pekerjaan.

Selain itu dapat dikatakan bahwa anak ini selalu malas dan terlalu santai. Jika disuruh selalu menunggu dimarahi dan omelan dari orangtua.

Cara Mengatasi Tipe Anak yang Sulit Diatur

Anak suka menentang, memberontak, dan selalu kesiangan itu dikarenakan pola pendidikan yang telah diberikan kepada anak tidak sesuai dengan aturan.

Biasanya orangtua menilai anaknya itu dari segi negatifnya saja tanpa melihat nilai positif yang diperbuat oleh anak. Bagaimana tidak, sesekali kita memarahi anak ketika anak berbuat kesalahan bahkan sampai diberikan sanksi atau berupa hukuman.

Kesalahan seperti anak tidak merapihkan mainan, tangan anak yang kotor, membuang sampah tidak pada tempatnya, buang air kecil di celana, menyimpan handuk dimana saja, suka kesiangan, kamar anak selalu berantakan. Orangtua mana yang tidak kesal melihat kondisi tersebut?

Tapi apakah kita pernah menyampaikan kepada anak sebelum kesalahan-kesalahan tersebut diperbuat anak? Paling tidak kita sampaikan kepada anak dengan penuh kasih sayang. "Nak, ingat yah. Kalau buang sampah itu langsung ke tempatnya." (Seorang ibu yang menasehati anaknya dengan penuh kasih sayang).

Berbeda dengan cara membentak. "Hey Andi, Ibu peringatkan jangan buang sampah sembarangan." (Nada ibu meninggi).

Coba kira-kira mana yang lebih enak didengar?. Pasti yang pertama. Karena anak membutuhkan perhatian dari orangtuanya. Dan tidak bisa kita menyuruh bahkan sampai membentak anak dengan kata-kata kasar.

Oleh karena itu salah satu upaya untuk mengatasi anak yang memiliki tiga tipe di atas, yaitu dapat dilakukan dengan cara selalu memberikan nasihat, tidak menerapkan sanksi, dan tidak mencari kesalahan serta tidak mengeluarkan kata-kata kasar pada anak.

Cobalah sesekali berikan penghargaan pada anak, bisa dengan cara memberikan sesuatu yang berharga pada anak atau bisa berupa kata-kata pujian yang dapat memotivasi anak agar tambah mandiri.

Posting Komentar

banner