Dasar-Dasar Mendisiplinkan Anak yang Patut Dicermati

Mendisiplinkan seorang anak tidak hanya dengan cara kekerasan dan emosional. Melainkan ada dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut kita cermati sebagai orangtua.

Mendisiplinkan seorang anak juga tidak hanya sekali dan dua kali. Akan tetapi dilakukan berulang kali dan kebanyakan dari orangtua hanya berpikir bahwa mendisiplinkan anak itu cukup dengan sekali saja.

Nah, pada postingan artikel kali ini saya akan memberikan cara mendidik anak yaitu dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut dicermati untuk semua orangtua. Sehingga anak memiliki rasa disiplin yang tinggi.

Berikut ini dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut dicermati oleh orangtua dalam mendidik anaknya.

Tentukan Perilaku Khusus yang Ingin Diubah

Orangtua hendaknya menyampaikan hal-hal yang nyata dan Bukannya tidak nyata. Jangan hanya mengatakan kepada anak untuk menjadi "rapi" ; Jelaskan bahwa Bunda ingin agar ia membereskan balok-balok mainannya sebelum ia pergi bermain.

Ingat moms, jangan sekali-kali kita membiasakan merapikan mainan anak yang berantakan kesana kemari. Cobalah untuk membimbing dan mengarahkan anak untuk membereskan atau merapikan mainannya.

Kita pun tidak perlu marah-marah pada anak untuk merapikan mainannya. Melainkan kita harus dapat bersabar dan tidak menaruh rasa bosan dalam mendisiplinkan anak terutama dalam persoalan membereskan mainannya.

Saya berikan sebuah pemisalan, ketika anak bunda tidak suka merapikan mainannya. Maka bunda harus dapat menyampaikan hal-hal yang akan terjadi jika dia tidak merapikan mainannya, yaitu hilangnya mainannya dan sebagainya.

Dari sanalah anak mulai berpikir bahwa jika tidak suka merapikan mainannya, maka dia akan merasa kehilangan mainannya dan dia tidak akan bermain lagi dengan mainannya.

Inilah merupakan cara kita untuk mengubah perilaku kuhusus yang ingin diubah sesuai dengan dasar-dasar mendisiplinkan seorang anak yang patut kita cermati oleh semua orangtua.

Katakan dengan Tepat Apa yang Diinginkan

Sampaikan apa yang diinginkan dengan tepat kepada anak, agar Bunda dapat menunjukkan caranya kepada anak. Contoh, Jika menginginkan anak berhenti merengek ketika menginginkan sesuatu. Bunda hendaknya menunjukkan kepada anak cara meminta yang baik.

Membimbing anak dengan cara memperlihatkan contoh tindakan yang diinginkan akan membantu anak dapat memahami sesuatu dengan tepat. Pada tahapan ini dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut dicermati oleh orangtua adalah mengatakan sesuatu pada anak tepat pada sasarannya.

Terkadang orangtua mudah luluh dengan rengekan anaknya. Jika anaknya menginginkan sesuatu pasti dia akan menangis terlebih dahulu pada orangtuanya dan pada akhirnya diapun akan memperolehnya. Sebenarnya hal tersebut sangat tidak efektif dalam mendisiplinkan seorang anak justru hal tersebut akan membuat anak berpikir bahwa menangislah atau cara merengeklah yang dapat mewujudkan semua keinginannya.

Puji Anak Jika Melakukan Perintah Kita

Pujilah Apa yang dilakukan oleh anak dan jangan sekedar asal memuji anak. Misalnya dengan kata-kata, "bagus sekali nak, dapat duduk dengan tenang," dan bukannya dengan kata-kata, "Kamu adalah anak yang baik karena dapat duduk dengan tenang".

Pusatkan perhatian atau pujian Bunda/ orangtua pada perilaku seorang anak, karena perilaku itulah yang akan dikendalikan. Inilah dasar-dasar mendisiplinkan anak yang patut dicermati oleh kita sebagai orangtuanya.

Tetaplah Memuji Bila Perilaku yang Baru Memerlukan Dukungan Pujian

Jika ingin mengajarkan anak bertingkah laku baik, cara yang terbaik adalah memberikan contoh tingkah laku yang diinginkan. Pujian harus tetap diberikan untuk mendorong mengulangi cara yang benar dalam melakukan segala sesuatu.

Jika kita membiasakan memuji akan, maka anak akan merasa nyaman dan suka atas semua pujian yang didapatnya. Jadi, sekali lagi jangan sungkan untuk memberikan pujian pada seorang anak.

Hindari Adu Kekuatan dengan Anak-anak

Gunakan taktik atau siasat untuk menghindar dari pertengkaran ibu dan anak. Contoh, jika Ibu dan Ayah menginginkan anak tidur lebih awal, cobalah gunakan teknik mengalahkan waktu.

Cara ini Mengalihkan wewenang ibu ayah kepada benda mati. Misalnya dengan kata-kata, "Coba Nak, bisa tidak tidur Sebelum jarum pendeknya tepat di angka 9". Dan saya kita ini lebih efektif dalam mendisiplinkan seorang anak.

Pada poin ini, orangtua harus dapat mengatur waktu dalam mendidik anaknya. Jika kita sama-sama ego, maka mendisiplinkan anak tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu dasar-dasar mendisiplinkan anak ini memang benar-benar patut kita cermati oleh setiap orangtua.

Lakukan Pengawasan

Melakukan pengawasan dapat diartikan bahwa anak memerlukan pengawasan yang hampir terus-menerus. Namun, bukan berarti orangtua harus selalu menemani anak setiap waktu atau sepanjang hari.

Ketika anak sedang bermain, maka orangtua dapat memantau waktu bermain dan membantu anak mempelajari kebiasaan bermain yang baik dengan waktu yang terbatas.

Jika waktu sudah hampir larut malam, maka waktunya untuk istirahat. Jangan sampai anak asyik bermain sampai tertidur hingga tidak kenal waktu, maka dari itu biasakanlah sejak dini dalam mengatur waktu.

Jangan Mengingatkan Anak pada Perbuatannya yang Terdahulu

Jangan mengikuti perilaku salah yang sudah berlalu. Jika seorang anak melakukan kesalahan dan terus-menerus diungkit hanya akan menimbulkan kemarahan. Tindakan ini malah akan meningkatkan perilaku buruk anak.

Mengungkit kesalahan yang telah lalu hanya menjadikan kesalahan itu sebagai contoh yang tidak boleh dilakukan. Tidak menunjukkan yang harus dilakukan.

Jadi, dasar mendisiplinkan anak yang harus dicermati baik-baik adalah jangan pernah mengingatkan anak pada perbuatan yang terdahulu pada saat anak melakukan kesalahan.

Yang menjadi kesimpulan pada postingan artikel kali ini, yaitu kembali lagi pada kita sebagai orangtua dalam mendidik seorang anak. Jika kita menginginkan anak yang disiplin, maka terapkanlah cara mendisiplinkan anak sejak dini dengan penuh kasih sayang tanpa menggunakan emosional.

Baca Juga: Sifat Anak itu Cepat Bertengkar tetapi Cepat Berbaikan Kembali

Posting Komentar untuk "Dasar-Dasar Mendisiplinkan Anak yang Patut Dicermati"