Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga yang Aman, Praktis, dan Bergizi
Cara membuat MPASI dari makanan keluarga menjadi pilihan banyak orang tua karena dinilai praktis, hemat, dan tetap bergizi untuk bayi. MPASI atau Makanan Pendamping ASI mulai diberikan saat bayi berusia 6 bulan, ketika kebutuhan gizinya tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada tahap ini, orang tua sering bingung harus memasak khusus atau memanfaatkan makanan keluarga.
![]() |
| Sumber: penulis 2025 |
Padahal, makanan keluarga sebenarnya bisa diolah menjadi MPASI dengan cara yang tepat. Kuncinya bukan pada jenis makanannya, melainkan pada tekstur, bumbu, dan kebersihan proses pengolahannya. Dengan penyesuaian yang benar, makanan keluarga dapat menjadi sumber nutrisi yang aman dan seimbang bagi bayi.
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara membuat MPASI dari makanan keluarga berdasarkan kelompok usia bayi, mulai dari 6 bulan hingga 23 bulan. Dengan panduan ini, orang tua diharapkan lebih percaya diri dalam menyiapkan MPASI sehari-hari di rumah.
Prinsip Dasar Membuat MPASI dari Makanan Keluarga
Sebelum membahas teknis, penting memahami prinsip dasar cara membuat MPASI dari makanan keluarga. Prinsip utama adalah memastikan makanan aman, mudah dicerna, dan sesuai dengan tahap perkembangan bayi. Bayi tidak bisa langsung mengonsumsi makanan keluarga utuh seperti orang dewasa.
Tekstur makanan harus disesuaikan dengan usia bayi, mulai dari lumat, cincang halus, hingga makanan keluarga yang dicincang kasar. Selain itu, makanan untuk MPASI sebaiknya tidak menggunakan garam, gula, penyedap, atau bumbu tajam karena organ pencernaan bayi masih berkembang.
Kebersihan juga menjadi faktor penting. Bahan makanan harus segar, alat masak bersih, dan proses memasak dilakukan dengan higienis. Prinsip ini menjadi fondasi utama dalam cara membuat MPASI dari makanan keluarga yang aman.
1. Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga untuk Bayi 6–8 Bulan
Pada usia 6–8 bulan, bayi mulai belajar makan dan mengenal tekstur. Cara membuat MPASI dari makanan keluarga pada tahap ini berfokus pada tekstur lumat atau bubur kental. Makanan keluarga seperti nasi, sayur, dan protein bisa dimanfaatkan dengan pengolahan yang tepat.
Contoh bahan yang dapat digunakan antara lain nasi putih, daging ayam, tempe, dan sayuran seperti wortel atau labu. Semua bahan dimasak hingga lunak, kemudian dihaluskan dengan disaring atau diblender agar mudah ditelan bayi.
Tekstur MPASI untuk usia ini harus benar-benar lembut tanpa potongan kasar. Dengan mengikuti tahapan ini, orang tua telah menerapkan cara membuat MPASI dari makanan keluarga yang sesuai dengan kemampuan makan bayi.
2. Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga untuk Bayi 9–11 Bulan
Memasuki usia 9–11 bulan, kemampuan mengunyah bayi mulai berkembang. Cara membuat MPASI dari makanan keluarga pada tahap ini dapat menggunakan tekstur cincang halus. Bayi mulai dikenalkan dengan makanan yang tidak terlalu halus agar terbiasa mengunyah.
Makanan keluarga seperti nasi, lauk, dan sayur bisa dimasak seperti biasa, tetapi diambil sebelum dibumbui. Setelah itu, makanan dicincang halus dan disajikan dengan kuah agar tetap lembap dan mudah dikonsumsi.
Tahap ini penting untuk melatih keterampilan makan bayi. Dengan penyesuaian tekstur dan pemilihan bahan yang tepat, cara membuat MPASI dari makanan keluarga tetap aman sekaligus mendukung perkembangan motorik oral bayi.
3. Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga untuk Anak 12–23 Bulan
Pada usia 12–23 bulan, anak sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga dengan tekstur lebih kasar. Cara membuat MPASI dari makanan keluarga di tahap ini lebih fleksibel, karena anak mulai makan bersama keluarga.
Makanan keluarga dapat disajikan dengan cara dicincang kasar atau dipotong kecil-kecil sesuai kemampuan anak. Anak juga mulai dikenalkan dengan variasi rasa alami dari bahan makanan, meski tetap tanpa bumbu berlebihan.
Tahap ini menjadi transisi menuju pola makan keluarga sepenuhnya. Dengan tetap memperhatikan ukuran dan tekstur, orang tua dapat menerapkan cara membuat MPASI dari makanan keluarga yang mendukung kemandirian makan anak.
Contoh MPASI Selingan dari Makanan Keluarga
Selain makanan utama, MPASI selingan juga penting untuk memenuhi kebutuhan energi anak. Cara membuat MPASI dari makanan keluarga untuk selingan bisa dilakukan dengan memanfaatkan camilan rumahan yang sehat.
Contohnya adalah perkedel kentang isi daging atau ayam. Kentang direbus dan dihaluskan, lalu dicampur dengan protein hewani yang sudah dimasak dan dicincang halus. Proses memasak sebaiknya menggunakan sedikit minyak dan tidak digoreng berlebihan.
MPASI selingan dari makanan keluarga membantu anak mengenal variasi tekstur dan rasa. Dengan pemilihan bahan yang tepat, camilan ini tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Kesalahan Umum dalam Membuat MPASI dari Makanan Keluarga
Salah satu kesalahan umum dalam cara membuat MPASI dari makanan keluarga adalah memberikan makanan dengan tekstur yang terlalu kasar sebelum waktunya. Hal ini dapat meningkatkan risiko tersedak dan membuat anak menolak makan.
Kesalahan lain adalah menambahkan garam, gula, atau penyedap rasa agar makanan terasa “lebih enak”. Padahal, bayi tidak membutuhkan tambahan rasa tersebut dan justru perlu dikenalkan dengan rasa alami makanan.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, orang tua dapat memastikan cara membuat MPASI dari makanan keluarga tetap sesuai dengan kebutuhan dan keamanan anak.
Manfaat MPASI dari Makanan Keluarga
MPASI dari makanan keluarga memiliki banyak manfaat. Selain praktis dan hemat, anak juga terbiasa dengan menu yang sama dengan keluarga sehingga memudahkan transisi pola makan di kemudian hari.
Anak yang dikenalkan pada makanan keluarga sejak dini cenderung lebih mudah menerima variasi makanan. Hal ini juga membantu membangun kebiasaan makan sehat dalam jangka panjang.
Dengan memahami manfaat ini, orang tua akan lebih yakin bahwa cara membuat MPASI dari makanan keluarga adalah pilihan yang tepat dan berkelanjutan.
FAQ Seputar Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga
1. Apakah MPASI dari makanan keluarga aman untuk bayi?
Aman, selama tekstur dan bumbunya disesuaikan dengan usia bayi.
2. Bolehkah MPASI dari makanan keluarga diberi garam?
Tidak dianjurkan, terutama untuk bayi di bawah 1 tahun.
3. Apakah semua makanan keluarga bisa dijadikan MPASI?
Bisa, selama bahan aman dan diolah dengan benar.
4. Kapan anak bisa makan makanan keluarga utuh?
Umumnya setelah usia 1 tahun dengan penyesuaian tekstur.
5. Apakah MPASI perlu dimasak terpisah?
Tidak selalu, makanan keluarga bisa diambil sebelum dibumbui.
Sudah Paham Cara Membuat MPASI dari Makanan Keluarga yang Aman, Praktis, dan Bergizi?
Cara membuat MPASI dari makanan keluarga merupakan solusi praktis dan sehat bagi orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi dan anak. Dengan memahami prinsip dasar, penyesuaian tekstur sesuai usia, serta menghindari bumbu berlebihan, makanan keluarga dapat menjadi MPASI yang aman dan bergizi.
Pendekatan ini tidak hanya memudahkan orang tua, tetapi juga membantu anak beradaptasi dengan pola makan keluarga sejak dini. Konsistensi dan perhatian terhadap kebutuhan anak menjadi kunci utama keberhasilan MPASI.
Demikianlah postingan yang dapat kami bagikan mengenai cara membuat MPASI dari makanan keluarga.

Post a Comment